nusakini.com--Pertemuan Sherpa pertama (setingkat eselon I/wakil menteri)di Bariloche, Provinsi Rio Negro, Argentina mengawali Keketuaan Argentina di G20. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Rizal Affandi Lukman, Deputi Menko Perekonomian Bidang Kerjasama Ekonomi Internasional didampingi Direktur PELH Kementerian Luar Negeri selaku Sous Sherpa akhir pekan lalu.

Pembahasan pada pertemuan Sherpa G20 antara lain membahas: pembahasan perekonomian global, lapangan kerja, pendidikan dan ekonomi digital, isu perubahan iklim, isu pertanian, perdagangan dan investasi, pembangunan yang berkelanjutan, dan isu anti korupsi serta kesehatan. Di sela-sela pertemuan Sherpa G20, Turki selaku ketua MIKTA tahun 2017 juga menyelenggarakan pertemuan yang mengundang seluruh negara-negara MIKTA yang hadir. 

Keketuaan Argentina menekankan 3 (tiga) isu utama yaitu: masa depan dunia usaha, infrastruktur untuk pembangunan dan isu produksi makanan dikaitkan dengan global value chain. 

Indonesia secara umum mendukung tema keketuaan Argentina dan berpandangan bahwa teknologi akan memiliki peran yang besar dalam perekonomian global terutama bagi penyediaan lapangan kerja. Untuk itu perlu adanya kebijakan di bidang pendidikan yang memadai untuk memaksimal peran teknologi di masa depan. 

• Inggris: Rusia Tak Punya Hak Moral untuk Hadir di G20
• Forum KTT W20: Menko Airlangga Serukan Recover Together and Recover Equally serta Sampaikan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
• Benda-Benda Seni Indonesia Untuk Museum Riga Bourse di Latvia, Tingkatkan Pemahaman Budaya Kedua Negara
• Baju Tradisional Bundo Kanduang Ditampilkan pada ASEAN Traditional Costumes Exhibition
• Pentas dan Latihan Tari dan Gamelan Jawa Rebut Hati Generasi Muda Jepang

Indonesia juga mendukung usulan Argentina untuk memfokuskan infrastruktur bagi pembangunan ekonomi suatu negara. Infrastruktur juga kiranya dapat melibatkan investor dalam sebuah kerangkan public private partnership (PPP).   

Dalam pertemuan tersebut Indonesia juga turut mengundang negara-negara G20 untuk hadir pada Ocean Conference di Bali pada tanggal 28-30 Oktober 2017. Pertemuan tersebut diinisiasi Indonesia sebagai bentuk komitmen tindak lanjut perubahan iklim dan action plan G20 mengenai marine litter. Selain itu Indonesia akan mengadakan Indonesia Africa Forum yang akan diselenggarakan pada tanggal 10-11 April 2018 yang merupakan komitmen negara anggota G20 untuk pembangunan di Afrika.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Sherpa dari negara anggota G20 yaitu: Jerman, Arabia Saudi, Argentina, Australia, Brasil, Kanada, China, Korea Selatan, Amerika Serikat, Perancis, India, Indonesia, Italia, Jepang, México, Inggris, Rusia, Afrika Selatan, Turki dan EU. 

Selain negara anggota G20, turut hadir dalam pertemuan tersebut wakil dari negara dan organisasi internasional yang diundang oleh tuan rumah Argentina yaitu: Chile, Spanyol, Belanda, Singapur (mewakili ASEAN), Jamaica (mewakili Caricom), BID, World Bank, FSB, IMF, wakil dari Sekretariat PBB, OECD, ILO, WTO dan WHO.  

Pertemuan ini merupakan pertemuan pertama dalam kerangka Sherpa. Sebelumnya pada tanggal 30 November s.d. 2 Desember 2017 Argentina juga telah menyelenggarakan pertemuan dalam kerangka Finance Track yang mengundang seluruh Wakil/Deputi Menteri Keuangan dan Gubernur Bank negara-negara anggota G20, negara undangan dan organisasi internasional di Bariloche.(p/ab)